Saat cinta ada
Suara sering bersabda
Ia menyerukan tabir suci
Yang meng-konon-kan
Rasa, makna, dan bahasa
Dan ketika cinta sirna
Semua kembali pada zaman purba
Dimana cinta dianggap tak berguna
Karena hanya bisa bicara saja
Lalu datanglah kembali…
Satu masa, dimana cinta dianggap biasa
Seperti pakaian dan celana dalam wanita
Yang dijual pedagang kaki lima
“Cinta! Cinta! Lima ribu tiga!” katanya.
Puisi yang menarik! agk menyindir! tapi apa mau di kata memang kenyataan! salam
BalasHapusterima kasih banyak atas kunjungannya,,salam..!!!
BalasHapusmohon di maklum baru belajar he.he..